Selasa, 27 Desember 2011

Uang


Uang
1.     Pengertian Uang
Definisi uang menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut.
a.     A. C. Pigou
Dalam bukunya The Veil of Money, yang dimaksud dengan uang adalah alat tukar.
b.     D. H. Robertson
Dalam bukunya Money, ia mengatakan bahwa money is something recepted in payment for goods. Artinya, uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang – barang.
c.     R. G. Thomas
Dalam bukunya Our Modern Banking ia menjelaskan bahwa money is shomething that reasily and generaly accepted by public in payment for goods, service and other valuable assets and for the payment for debts. Artinya, uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pemmbayaran bagi pembelian barang – barang dan jasa- jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.

Dari definisi uang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa uang adalah suatu benda yang diterima secara umum sebagai alat perantara untuk mempermudah tukar – menukar dalam kehidupan ekonomi masayarakat.

2.     Fungsi Uang
Dari definisi uang di atas, sebenarnya telah tersirat fungsi uang, yaitu sebagai alat tukar dan sebagai alat pembayaran utang. Namun secara lengkap fungsi uang dapat dibedakan sebagai fungsi asli (utama) dan fungsi turunan (tambahan).
            Fungsi asli uang adalah sebagai alat tukar, sebagai alat kesatuan hitung, dan sebagai penyimpanan nilai, sedangkan fungsi turunan adalah alat penunda pembayaran dan penambahan kekayaan.

3.     Jenis-jenis Uang
a.       Uang Kartal
Uang kartal adalah lat bayar yang sah dan wajib digunakan sehari – hari.

b.       Uang Giral
Uang giral bukan merupakan alat pembayaran yang sah. Artinya, masyarakat boleh menolak dibayar dengan uang giral sebab beredarnya uang giral hanya di kalangan tertentu, misalnya orang yang memiliki rekening di bank pengusaha.

c.       Uang Quasi
Uangn quasi adalah uang yang beredar di masyarakat berupa uang – uang yang ditabung, baik di rumah maupun di lembaga – lemmbaga bank dan nonbank kecuali tabungan giro. Uang quasi bentuknya dapat berupa uang kartal atau uang giral.


Sumber: Sukamto, Slamet. 2009. Ekonomi: Uang. 

Proses Kewirausahaan


Pengertian kewirausahaan sebenarnya melekat pada ciri yang dimilikinya, yaitu setiap orang yang pandai meraih dan menciptakan peluang. Peluang – peluang tersebut diciptakan melalui penciptaan nilai tambah barang atau jasa dengan cara menerapkan ciri- ciri yang melekat padanya.
Ada beberapa tujuan dalam mempelajari kewirausaan, yaitu sebagai berikut.
1.     Mempersiapkan untuk memiliki kemampuan yang cakap dalam menghadapi persaingan usaha.
2.    Menumbuhkan kesadaran berwirausaha di masyarakat dalam menciptakan kesempatan kerja.
3.    Membudayakan untuk selalu bersikap kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan setiap peluang yang ada.
4.    Mempersiapkan dan mencetak wiarausaha muda yang tangguh.

a.              Proses kewirausahaan
Pengembangan kewirausahaan diawali dari proses sebagai berikut :
1.     Proses Inovasi
Faktor yang mendorong terjadinya inovasi, yaitu keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung risiko, pendidikan, dan pengalaman.

2.    Proses Pemicu
Faktor yang mendorong seseorang untuk terjun ke dunia bisnis, yaitu adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK), dorongan faktor usia, keberanian menanggung risiko, dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis.

3.    Proses Pelaksanaan
Faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis, yaitu kesiapan mental wirausaha secara total, adanya manajer sebagai pelaksana kegiatan, adanya komitmen terhadap bisnis, dan adanya visi jauh ke depan untuk mencapai keberhasilan.

4.    Proses Pertumbuhan
Proses pertumbuhan didorong faktor organisasi, yaitu adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya struktur dan budaya organisasi yang baik, dan adanya produk yang menjadi unggulan.


( sumber : Srie Sulastri, Atty. 2008. Kewirausahaan: Proses Kewirausahaan. Bandung: Grafindo Media Pratama. )

Pasar Sumber Daya / Input


Pasar Sumber Daya / Input
1.      1. Pasar Sumber Daya Alam/Tanah
Untuk memproduksi barang diperlukan sumber daya alam, yang meliputi seluruh yang ada di alam terutama di dalam, di lapisan, dan di permukaan tanah. Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, yang dimaksud dengan pasar sumber daya alam pada hakikatnya terbatas pada permintaan dan penawaran tanah untuk keperluan produksi.

Kebutuhan tanah sebagai faktor produksi (input perusahaan) dapat diperoleh dari tanah negara melalui permohonan hak guna usaha. Apabila hal itu tidak dimungkinkan, kebutuhan tanah dapat dibeli atau disewa, baik dari tanah hak milik atau hak guna usaha pihak lain. Biasanya tanah hak milik perorangan yang dibeli perusahaan untuk menjalankan usaha, statusnya akan berubah menjadi hak guna usaha.

2.      2. Pasar Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja)
Dalam hal ini, pengertian sumber daya manusia meliputi tenaga fisik, keterampilan, dan daya pikir yang diperlukan untuk memproduksi barang atau jasa. Kenyataan yang terdapat dalam masyarakat, orang yang tenaga fisiknya prima (sangat baik) belum tentu mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk menjalankan tugas tertentu. Kecuali itu, untuk merencanakan peningkatkan produksi diperlukan pemikir yang mampu membuat perhitungan dari segala segi.

3.      3. Pasar Sumber Daya Modal
Sumber daya modal adalah barang – barang (sarana) yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang lain. Misalnya bahan mentah, gedung, mesin, dan perkakas. Untuk mengadakan barang-barang semacam itu diperlukan modal dalam bentuk uang. Di dalam dunia usaha, usaha yang diperlukan sebagai modal tidak selalu merupakan milik pengusaha sendiri, melainkan dapat diperoleh atau dipinjam pihak lain. Dalam hal ini yang dimaksud dengan bunga modal adalah imbalan jasa yang diberikan kepada orang yang telah merelakan uangnya untuk digunakan oleh orang lain.

4.      4. Pasar Sumber Daya Kewirausahaan
Dalam pokok bahasan ini ada dua yang perlu dipahami lebih dahulu, yaitu pengusaha dan wirausaha (entrepreneur). Pengusaha adalah orang yang menjalankan usaha jual – beli atau memproduksi barang/jasa dengan tujuan mencari laba. Dalam hal ini, kalau usahanya rugi, maka pengusahalah yang menanggung risikonya.

Wirausaha adalah pengusaha yang mapu melihat peluang, mencari sumber dana  dan daya untuk memanfaatkan peluang tersebut serta berani menangung risiko atas pelaksanaanya. Seorang wirausaha pasti merupakan pengusaha, tetapi seorang pengusaha belum tentu merupakan wirausaha.


Sumber: Sukamto, Slamet. 2009. Ekonomi: Pasar Sumber Daya/Input.

Karakteristik Wirausaha

Karakteristik wirausaha dapat dilihat darin pengendalian diri atas dimensi internal dan eksternal (locus of control). Pengaruh dimensi eksternal dan internal seseorang akan menentukan bagaimana seorang wirausaha mengelola perusahaannya. Pengaruh eksternal dapat bersumber dari berbagai aspek, di antaranya:
a.    a. Kekuatan lingkungan luar perusahaan yang sangat dominan;
b.    b. Keberhasilan usaha karena faktor keberuntungan;
c.    c. Pengaruh anggota keluarga yang lebih menentukan keberhasilan usaha;

Adapun faktor internal dapat bersumber dari berbagai aspek, di antanya:
a.         a. Keyakinan bahwa keputusan harus diambil setiap individu;
b.      b. Kemauan untuk mencoba yang baru walaupun ada kekhawatiran beratnya akibat yang akan diterima;
c.         c. Kepuasan akan keberhasilan pekerjaan;
d.         d. Berupaya segera mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
Pada hakikatnya, kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Berikut ini beberapa indikator dan sifat kewirausahaan, yaitu:
a.        a. Motif berprestasi yang tinggi;
b.        b. Selalu perpektif;
c.        c. Memiliki kreativitas yang tinggi;
d.       d. Memiliki perilaku inovasi yang tinggi;
e.       e. Memiliki komitmen dalam pekerjaannya;
f.         f. Memiliki etos kerja dan tanggung jawab;
g.       g. Memiliki sikap kemandirian;
h.        h. Berani menghadapi dan menanggung setiap risiko;
i.         i. Selalu berusaha mencari peluang;
j.         j. Memiliki jiwa kepimimpinan (leadership);
k.       k. Memiliki kemampuan manajerial;
l.         l. Memiliki keterampilan interpersonal.
Menurut Zimmmerer, karakteristik wiarausaha yang sukses, meliputi:
a.      a. Komitmen tinggi terhadap tugas;
b.      b. Mau bertanggung jawab
c.      c. Mempertahankan minat kewirausahaan dalam diri;
d.      d. Peluang mencapai obsesi;
e.      e. Toleransi terhadap risiko dan ketidakpastian;
f.        f. Yakin pada diri sendiri;
g.      g. Kreatif dan fleksibel;
h.      h. Memililki motivasi untuk lebih unggul;
i.        i. Berorientasi pada masa depan;
j.        j. Mau belajar dari setiap kegagalan;
k.      k. Kemampuan memimpin.

Sumber : Srie Sulastri, Atty. 2008. Kewirausahaan: Karakteristik Wirausaha. Bandung: Grafindo Media Pratama.