Minggu, 05 Januari 2014

Tugas



Nama   : Erni Rismayana

NPM   : 22211475


NARASI

Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir. Jenis-jenis narasi 

Narasi informatif Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.

Narasi ekspositorik Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif. 

Narasi artistik Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif. 

Narasi sugestif Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.

Ciri-ciri Karangan Narasi 

• Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan. 
• Dirangkai dalam urutan waktu.
• Berusaha menjawab pertanyaan "apa yang terjadi?"
• Ada konfiks. Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis,

ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut: 

• Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis. 
• Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya. 
• Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik. 
• Memiliki nilai estetika. 
• Menekankan susunan secara kronologis.

 Langkah-langkah menulis karangan narasi 

• Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan 
• Tetapkan sasaran pembaca 
• Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur 
• Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita 
• Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita 
• Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandangan 
• mengerti aturan tanda bacanya dalam kalimat tersebut

DESKRIPSI
 Pengertian Paragraf deskripsi adalah paragraf yg berisi penggambarkan suatu objek, tempat, atau peristiwa tertentu kepada pembaca secara jelas dan terperinci sehinggga pembaca seolah-olah mlihat dan merasakan sendiri apa yg dideskripsikan oleh penulis.

Ciri-ciri : 
1. Menggambarkan atau melukiskan sesuatu. 
2.Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera. 
3. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri. 
4. Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.

Pola pengembangan paragraf deskripsi: 

1. Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat. 
2. Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis. 
3. Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya

EKSPOSISI

Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah berita di koran dan petunjuk penggunaan.

Poin-poin penting dalam paragraf/karangan eksposisi Contoh topik:

• Data faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat historis tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa terjadi, dan sebagainya 

• Suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta 

• Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian Contoh urutan analisis.

• Urutan kronologis/proses, biasanya memaparkan proses, yaitu memberi penjelasan tentang bekerjanya sesuatu atau terjadinya suatu peristiwa 

• Urutan fungsional 

• Urutan atau analisis sebab akibat 

• Analisis perbandingan 

 Langkah-langkah penulisan:

• Menentukan tema
• Menentukan tujuan karangan
• Memilih data yang sesuai dengan tema
• Membuat kerangka karangan
• Mengembangkan kerangka menjadi karangan

Langkah-langkah Menyusun Paragraf Proses Pola pengembangan karangan eksposisi bermacam-macam, di antaranya pola pengembangan proses.
Paragraf proses itu menyangkut jawaban atas pertanyaan bagaimana bekerjanya, bagaimana mengerjakan hal itu (membuat hal ini), bagaimana barang itu disusun, bagaimana hal itu terjadi.
Berikut langkah penulisannya :

 • Penulis harus mengetahui perincian secara menyeluruh

• Membagi perincian atas tahaptahap kejadiannya. Bila tahap tahap kejadian ini berlangsung dalam waktu yang berlainan, penulis harus memisahkan dan mengurutkannya secara kronologis. 

ARGUMENTASI 

Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk[pembaca. Dalam penulisan argumentasi isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat. Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti. Kesimpulan dari paragraf tersebut ialah memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah pengangguran.

Dilihat dari struktur informasinya, dalam paragraf argumentasi akan ditemukan:

• Pendahuluan, bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi dikemukakan.

• Tubuh argumen, bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan disampaikan dalam paragraf argumentasi sehingga kesimpulan yang akan dicapai juga benar. Kebenaran yang disampaikan dalam tubuh argument harus dianalisis, disusun, dan dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusun fakta, dan jalan pikiran yang logis.

• Kesimpulan atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa kebenaran yang ingin disampaikan melalui proses penalaran memang dapat diterima sebagai sesuatu yang logis. 

PERSUASI
Persuasi adalah suatu bentuk pengaruh sosial. Persuasi adalah proses membimbing diri sendiri atau yang lain terhadap adopsi ide, sikap, atau tindakan dengan cara rasional dan simbolik (meskipun tidak selalu logis).

Langkah menyusun persuasi:

1.       Menentukan topik/tema
2.    Merumuskan tujuan
3.    Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4.    Menyusun kerangka karangan
5.    Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi

Contoh tema/topik yang tepat untuk persuasi:

• Katakan tidak pada NARKOBA,
• Hemat energi demi generasi mendatang,
• Hutan sahabat kita,
• Hidup sehat tanpa rokok,
• Membaca memperluas cakrawala.

Contoh karangan persuasi pada umumnya:

Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga, karena semua itu perlu proses dan cara yang berlanjut.

Sumber :

Cerpen



“Jatuh Cinta Mendekatkan Ku Pada Allah”


gambar-kartun-muslimah-hitam

Siang ini aku menunggu jam mata kuliah terakhir yang tidak lama kemudian aku mendapat informasi kalau mata kuliah terakhir ini akan digabung dengan kelas lain. ketika di dalam kelas yang jumlah mahasiswanya lebih dari 60 aku melihat sosok seorang yang sejak aku masuk kelas hanya dia yang memperhatikan dosen dan membuka buku. “mungkin dia yang paling pintar di kelas ini” pikirku saat mencoba menoleh kearahnya.

“Gubrak” aku menabrak sesuatu dihadapanku membuat semua buku-buku di genggamanku terjatuh. Saat aku menoleh kearahnya, nampaknya seorang pria tinggi dan berkaos putih. “hati-hati” ucapnya melepas senyum dari dua belah bibirnya. Aku menatap wajahnya dalam-dalam, jantungku seakan sejenak terhenti. “kamu gak kenapa-kenapa kan?” tanyanya menyadarkankan lamunku. “gak kok” balasku sambil mengambil buku-buku yang terjatuh.

Ku lanjutkan langkahku. Teringat sosok pria yang ku tabrak tadi, terbayang selalu ingatan senyum manisnya yang begitu menawan. “ya Allah.. ternyata itu dia” sejenak langkahku berhenti dan aku baru sadar ternyata pria tadi itu adalah seseorang yang aku perhatikan di kelas tadi. Perasaanku mulai aneh. Rasanya ingin sekali mengejarnya untuk mengetahui namanya.





 

Selamat pagi,
Aku membuka jendela kamarku. Malam telah berganti pagi, menyisakan embun pagi yang akan segera hilang tertelan hangatnya mentari. Sebentar menyalakan laptop, membuka account twitter kemudian bergegas untuk segera pergi kuliah.

Tiba di kampus aku menuju kelas yang akan aku masuki untuk jam kuliah pertama. Namun sebelum menuju kelas harus melewati perpustakaan. Sejenak teringat kejadian kemarin. Aku berharap bisa bertemu dengan pria kemarin di depan perpustakaan ini. “Assalamualikum..” ucapan salam dari seorang pria dan ternyata dia adalah orang yang ku tabrak kemarin.

“Walaikumsalam” balasku dengan rasa gugup.

“Ada apa yah?” tanyaku.

“Gak kok, kenalkan aku Aldy. Ini buku kamu kan?” ucap pria itu merapatkan kedua telapak tangannya di dada sambil memberikan buku.

“ Oh iya itu buku aku. Kenalkan saya Andira. Kamu bisa panggil aku Dira” jawabku sambil menyulurkan tanganku.

“Salam kenal” menarik lagi uluran tanganku. Aku mengerti mengapa ia tidak membalas uluran tanganku karena mungkin aku bukan muhrim baginya.

“Sudah dulu ya ra, aku harus masuk kelas sekarang” putusnya berlalu meninggalkanku.

Hatiku berbunga-bunga, rasanya pagi ini bahagia sekali. Aku seperti mendapat hadiah terindah karena aku bisa berkenalan dengannya. Aku semakin penasaran dengan sosok aldy yang membuatku semangat masuk kelas pagi ini.

Saat keluar kelas aku melihat aldy sedang berbincang dengan temannya. Aldy pun pergi. Aku mengikuti langkah aldy. Nampaknya ia menuju mushola. 

“Dira” sapa Melly menghampiriku.

“Mau sholat dzuhur?”

“Gak, aku gak bawa mukena” jawabku.

“Mel, kamu kenal sama Aldy?”

“Oh aldy, dia salah satu anggota ukm faris di kampus kita. Memangnya ada apa kau tanya aldy?”

“Gak kenapa-kenapa kok. Aku boleh masuk faris gak?”

“Boleh saja kok, faris terbuka untuk siapa saja. Kamu datang saja kesini setiap hari kamis jam sembilan pagi pakai pakaian muslim ya” ujarnya. 

“Oh begitu ya, oke deh. Makasih ya” putusku meninggalkan Melly masuk ke mushola.


 

Semenjak Melly memberitahuku untuk datang mengikuti kegiatan faris setiap hari kamis, aku pun tidak pernah melewati kesempatan untuk datang. Aku semakin dekat dengan sosok aldy dan bukan hanya itu semenjak aku bergabung dengan kegiatan faris kini aku mulai rajin melakukan ibadah, dan telah memakai pakaian muslim setiap pergi ke kampus. Tentunya semua ini aku lakukan atas dasar rasa sukaku dengan aldy. Dialah yang membuat aku benar-benar berubah. Semakin hari rasa sukaku pada aldy makin memuncak, ingin segera rasanya aku ungkapkan. Namun apakah aldy akan menerima cintaku.

Jam istirahat aku menghampiri aldy yang sedang duduk di lobby sambil membaca buku. Aku memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaanku padanya.
“Assalamualaikum aldy. Aku mau ngomong sesuatu sama kamu” ucapku dengan penuh rasa gugup.

“Walaikumsalam, iya ada apa ra?”

“Aldy sebelumnya aku minta maaf kalau aku kurang sopan. Sebenarnya aku mau mengungkapkan perasaanku kalau aku suka sama kamu. Semenjak aku perhatiin kamu dikelas dan saat pertama aku nabrak kamu dulu. Dan semua yang aku lakukan ini merupakan cara supaya aku bisa dekat sama kamu. Entahlah mungkin Allah tidak akan pernah menerima ibadah aku karena selama ini maksud dan tujuannya hanya untuk bisa lebih dekat dengan kamu dan kamu bisa punya persaan sebaliknya sama aku. Dan apakah kamu mau menerima cinta aku” jelasku.

“Dira, aku gak percaya dengan apa yang aku dengar barusan. Kenapa ,kamu harus melakukan semua ini ra” balasnya seperti tidak percaya.

“Mohon maaf ya ra, aku gak bisa menerima cinta kamu karena aku sudah memutuskan untuk tidak pacaran dan fokus sama kuliah aku”

“Iya al, aku ngerti dan aku juga tahu kalau selama ini aku salah”

“Gak ada yang salah kok ra. Seharusnya kamu bersyukur sama Allah, mungkin inilah caraNya untuk mendekatkan kamu padaNya. Sekarang, kamu harus terus melanjutkan ibadahmu dan dasarkan ibadahmu karena Allah”

“Iya al, makasih atas semua bimbingannya selama ini. Al kamu gak akan berhentikan membimbing aku dekat sama Allah?”

“Insya Allah tidak selama kamu masih mau belajar” balasnya.

“Iya al, terima kasih” putusku menghilangkan rasa kecewa.

Sekarang aku harus belajar untuk melupakan impian perasaan itu, belajar untuk bisa mejadi lebih baik dan tentunya belajar untuk lebih dekat mencintai Allah. 

... Selesai...