Nama : Erni Rismayana
NPM : 22211475
NARASI
Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf
dalam sebuah tulisan yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan
dengan urutan awal, tengah, dan akhir. Jenis-jenis narasi
• Narasi informatif Narasi informatif adalah narasi
yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu
peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
• Narasi ekspositorik Narasi ekspositorik adalah
narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu
peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan
data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku
diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam
kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan
eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini
berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada,
tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.
• Narasi artistik Narasi sugestif adalah narasi yang
berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat
terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah
melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis,
berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat
objektif.
• Narasi sugestif Narasi sugestif adalah narasi yang
berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat
terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah
melihat.
•
Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
•
Dirangkai dalam urutan waktu.
•
Berusaha menjawab pertanyaan "apa yang terjadi?"
• Ada
konfiks. Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik
jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis,
ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003:
31) sebagai berikut:
• Berupa
cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.
•
Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi,
dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
•
Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
•
Memiliki nilai estetika.
•
Menekankan susunan secara kronologis.
Langkah-langkah menulis karangan narasi
•
Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan
•
Tetapkan sasaran pembaca
• Rancang
peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur
• Bagi
peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita
• Rincian
peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung
cerita
• Susun
tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandangan
•
mengerti aturan tanda bacanya dalam kalimat tersebut
DESKRIPSI
Pengertian
Paragraf deskripsi adalah paragraf yg berisi penggambarkan suatu objek, tempat,
atau peristiwa tertentu kepada pembaca secara jelas dan terperinci sehinggga
pembaca seolah-olah mlihat dan merasakan sendiri apa yg dideskripsikan oleh
penulis.
1.
Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
2.Penggambaran
tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.
3.
Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
4.
Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu
objek secara terperinci.
Pola pengembangan paragraf deskripsi:
1.
Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan,
benda atau tempat.
2.
Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran
atau kesan perasaan penulis.
3.
Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa adanya
atau sebenarnya
EKSPOSISI
Eksposisi
adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana
isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian
dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Contoh-contoh tulisan
eksposisi adalah berita di koran dan petunjuk penggunaan.
Poin-poin penting dalam
paragraf/karangan eksposisi Contoh topik:
• Data
faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat
historis tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa
terjadi, dan sebagainya
• Suatu
analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta
• Fakta
tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian Contoh urutan analisis.
• Urutan
kronologis/proses, biasanya memaparkan proses, yaitu memberi penjelasan tentang
bekerjanya sesuatu atau terjadinya suatu peristiwa
• Urutan
fungsional
• Urutan
atau analisis sebab akibat
•
Analisis perbandingan
Langkah-langkah penulisan:
•
Menentukan tema
•
Menentukan tujuan karangan
• Memilih
data yang sesuai dengan tema
• Membuat
kerangka karangan
•
Mengembangkan kerangka menjadi karangan
Langkah-langkah
Menyusun Paragraf Proses Pola pengembangan karangan eksposisi bermacam-macam, di
antaranya pola pengembangan proses.
Paragraf
proses itu menyangkut jawaban atas pertanyaan bagaimana bekerjanya, bagaimana
mengerjakan hal itu (membuat hal ini), bagaimana barang itu disusun, bagaimana
hal itu terjadi.
Berikut langkah penulisannya :
•
Penulis harus mengetahui perincian secara menyeluruh
• Membagi perincian atas tahaptahap kejadiannya. Bila tahap tahap kejadian ini berlangsung dalam waktu yang berlainan, penulis harus memisahkan dan mengurutkannya secara kronologis.
ARGUMENTASI
Argumentasi
adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis
dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk[pembaca. Dalam penulisan
argumentasi isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan
obyektif dimana disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat. Tujuannya adalah
agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan
terbukti. Kesimpulan dari paragraf tersebut ialah memilih SMA tanpa
pertimbangan yang matang hanya akan menambah pengangguran.
Dilihat dari struktur informasinya,
dalam paragraf argumentasi akan ditemukan:
• Pendahuluan, bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi dikemukakan.
• Tubuh
argumen, bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan disampaikan dalam
paragraf argumentasi sehingga kesimpulan yang akan dicapai juga benar.
Kebenaran yang disampaikan dalam tubuh argument harus dianalisis, disusun, dan
dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusun fakta, dan jalan
pikiran yang logis.
•
Kesimpulan atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa
kebenaran yang ingin disampaikan melalui proses penalaran memang dapat diterima
sebagai sesuatu yang logis.
PERSUASI
Persuasi
adalah suatu bentuk pengaruh sosial. Persuasi adalah proses membimbing diri
sendiri atau yang lain terhadap adopsi ide, sikap, atau tindakan dengan cara
rasional dan simbolik (meskipun tidak selalu logis).
Langkah menyusun persuasi:
1. Menentukan
topik/tema
2. Merumuskan
tujuan
3. Mengumpulkan
data dari berbagai sumber
4. Menyusun
kerangka karangan
5. Mengembangkan
kerangka karangan menjadi karangan persuasi
Contoh tema/topik yang tepat untuk persuasi:
• Katakan
tidak pada NARKOBA,
• Hemat
energi demi generasi mendatang,
• Hutan
sahabat kita,
• Hidup
sehat tanpa rokok,
• Membaca
memperluas cakrawala.
Contoh karangan persuasi pada umumnya:
Salah
satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi
saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi
makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu
istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga, karena semua itu
perlu proses dan cara yang berlanjut.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar